Ini Sambutan Pj. Bupati Malra saat Hadiri Sidang Klasis GPM Kei Besar ke – 47

IMG-20240415-WA0013

MediatorMalukuNews.com – Penjabat (Pj) Bupati Kabupaten Maluku Tenggara (Malra), Jasmono menghadiri Sidang Klasis Gereja Protestan Maluku (GPM) Kei Besar, Kabupaten Malra baru -baru ini.

Sebagaimana diketahui gereja sebagai persekutuan umat diperhadapkan dengan dinamika lingkungan yang berubah secara masif, cepat dan berubah setiap waktu.

Perubahan lingkungan tersebut memberi dampak besar terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat.
Termasuk dalam hal ini, jemaat dan warga GPM juga diperhadapkan dengan upaya untuk meningkatkan kualitas hidup, yang selaras dengan berbagai kemajuan, perubahan serta dinamika yang terjadi.

Gereja secara kelembagaan dituntut pula untuk lebih mengambil peran dalam karya dan pelayanan. Dinamika lingkungan yang berubah, maka pelayanan juga harus diarahkan untuk lebih optimal.

“Untuk itu, melalui sidang klasis ini, Saya harapkan akan lahir diskusi dan rekomendasi yang sejalan dengan upaya untuk meningkatkan kualitas hidup,” tandas Jasmono.

Diketahui, sub tema yang diangkat dalam persidangan kali ini : ‘Bersama- sama Meningkatkan Kualitas Hidup sebagai wujud Bertumbuhnya Keluarga Allah, sangat relevan dengan kondisi dan kebutuhan umat dalam menghadapi perubahan lingkungan sosial dan ekonomi dewasa ini.’

“Untuk itu semua, beberapa hal yang selaras dengan isu serta kondisi aktual masyarakat perlu Saya sampaikan, sebagai berikut : Kondisi perekonomian global, nasional, regional dan sampai ke daerah dalam tahun-tahun terakhir ini, menunjukkan tren pertumbuhan yang relatif melambat. Ketidakpastian kondisi global karena instabilitas geo-politik (Misalnya: perang Rusia-Ukraina, perang Israel-Palestina, dan ketegangan di Laut Cina Selatan), serta in-stabilitas geo-ekonomi (Misalnya: perang dagang Amerika-China, perebutan sumber daya ekonomi, termasuk terganggunya pasokan bahan baku dan logistik), mengakibatkan pertumbuhan ekonomi, baik ekonomi makro maupun ekonomi riil masyarakat mengalami perlambatan,” jelasnya.

Baca juga :   Sambut HUT Ke-2 Koopsudnas, Lanud D. Dumatubun Gelar Doa Bersama

Dikatakan, dengan adanya hal ini cukup berdampak dan dirasakan secara langsung oleh masyarakat, antara lain: Harga-harga barang yang cenderung mengalami kenaikan, tingkat pendapatan yang cenderung stagnan, serta kemiskinan yang masih menjadi momok.

Hal-hal ini merupakan permasalahan yang masih terjadi dan perlu dicarikan solusi konkrit.

Untuk itu, keterpaduan, kolaborasi dan dukungan seluruh elemen pemerintah dan masyarakat sangat diperlukan dalam rangka menjawab permasalahan yang terjadi. Salah satu yang cukup urgent adalah permasalahan ketahanan pangan. Karena ini merupakan salah satu isu penting yang perlu mendapatkan perhatian semua pihak secara bersama.

Ditambahkan, penilaian kerawanan pangan dari Badan Pangan Nasional, tahun 2023, Kabupaten Malra termasuk kategori rentan rawan pangan, dimana Pulau Kei Besar termasuk dalam kategori kerawanan tinggi.

“Pangan kita memang tersedia, namun sebagian besar berasal dari luar daerah. Pangan lokal Kita masih sangat terbatas.
Untuk itu, melalui kesempatan ini, Saya harapkan partisipasi dan dukungan Warga GPM Kei Besar dapat ikut serta mendiskusikan persoalan ketahanan pangan. Potensi ekonomi dan potensi pangan yang besar di wilayah ini, kiranya dapat diusahakan, diprogramkan, dikelola, dan dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian warga,” tandasnya.

Baca juga :   Minimalisir Kerawanan Kamtibmas, Polres MBD Tingkatkan Patroli Harkamtibmas

Pemerintah Daerah, kata Pj.Bupati, dalam berbagai kesempatan selalu membuka ruang diskusi dan ruang untuk kolaborasi, kerja sama dan dukungan yang baik, akan memungkinkan pengelolaan potensi ekonomi warga dapat berkembang dan berdampak bagi meningkatnya kesejahteraan.

Selanjutnya, kata Pj.Bupati, pihaknya juga mengajak seluruh kelompok dan kelembagaan masyarakat, terlebih khusus di kesempatan ini, kepada seluruh warga GPM untuk terus berupaya secara aktif mendorong pembinaan generasi muda. Mengingat,
pembinaan generasi muda menjadi urgensi tersendiri di dalam dinamika perkembangan dunia dewasa ini.

“Di tengah gempuran budaya luar, trend serta pengaruh global yang tersebar seakan tanpa batas, maka generasi muda kita sangat rentan terpapar paham, ataupun gaya dan pola hidup yang jauh dari nilai-nilai moral, etika maupun budaya dan adat.

Beberapa kali kejadian bentrok dan tawuran antarwarga didominasi oleh anak-anak muda, yang masih duduk di bangku sekolah. Ini adalah keprihatinan, dan sekaligus alarm bagi Kita semua.
Bagaimana kepedulian Kita membangun sumber daya manusia. Generasi penerus yang memiliki akhlak, budi pekerti dan pemahaman yang baik terhadap nilai-nilai moral dan etika. Kiranya ini menjadi kepedulian dan perhatian kita bersama ke depan,” papar Pj. Bupati.

Baca juga :   Upacara HUT TNI ke-80 di Malra Digelar Sederhana

Sebelum mengakhiri sambutannya, Pj.Bupati mengatakan saat ini masih dalam suasana Paskah, oleh karena itu dirinya selaku pimpinan di kabupaten julukan Larvul Ngabal itu, mengucapkan selamat Paskah kepada seluruh umat Kristiani, utamanya warga masyarakat Malra yang merayakan perayaan besar keagamaan ini.

“Semoga Damai dan sukacita Paskah memberikan semangat dan harapan baru untuk kehidupan yang lebih baik ke depan,” tandas orang nomor satu Kabupaten Malra ini.(AL)