Dari Saumlaki Tujuan Ambon, Ibu Ini Meninggal di KM.Pangrango

MediatorMalukuNews.com – Diduga akibat kondisi lemah dalam perjalanan dari Pelabuhan Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar tujuan Kota Ambon, salah satu penumpang KM.Pangrango bernama
Ernestina Angwarmas berusia 62 tahun diketahui meninggal dunia di atas kapal milik Perusahaan Pelayaran Indonesia (PT.Pelni).
Kematian perempuan lanjut usia di atas kapal ini sempat mengagetkan para penumpang yang ikut berlayar menggunakan moda transportasi laut tersebut.
Diketahui, kematian ibu asal Desa Alusi Bukjalim, Kecamatan Kormomolin itu, ketika kapal berada di wilayah perairan memasuki Pulau Banda dimana kapal hendak merapat di dermaga.
Menurut pengakuan pihak keluarga yang bersama almarhumah kepada wartawan di atas kapal, Sabtu (29/6/2024), awalnya Angwarmas terlihat dalam kondisi lemah sehingga secepatnya diberitahukan kepada pihak medis KM Pangrango seiktar pukul 02.30 wit, Sabtu dini hari (29/6/2026) untuk menangani kondisi tubuhnya. Kemudian dilanjutkan dengan proses cek up tubuh Angwarmas terutama mengecek tekanan gula darah karena ibu ini sebelumnya diketahui punya riwayat penyakit tersebut.
Karena Angwarmas selalu membawa obat-obat penurun gula darah. Akan tetapi setelah diperiksa, kondisi Angwarmas semakin parah, dan pihak keluarga juga bingung, apalagi sarana kesehatan di atas kapal terbatas. Pihak keluarga mengaku tak tahu persis penyakit bawaan lain yang diderita Agwarmas selain gula darah. Di lain pihak kondisi Angwarmas sudah tak sadarkan diri.
Dari hasil diagnosa pihak medis KM.Pangrango diperoleh informasi jika denyut nadi Angwarmas berjalan lambat dan kondisinya terus melemah, kemudian pihak medis melakukan tindakan medis dengan memberikan obat dan juga infus menggunakan fasilitas seadaanya. Sayangnya, upaya keras pihak medis tak membuahkan hasil sementara keadaan pasien semakin kritis. Dan apa boleh buat takdir Tuhan berkata lain, Angwarmas akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada pukul 15.53 wit.
Mendapati kondisi tersebut pihak keluarga Angwarmas hanya bisa pasrah terhadap kenyataan ini.
Salah satu pihak keluarga Angwarmas mengaku, awalnya untuk kondisi perobatan pasien waktu di Saumlaki, pasien sendiri yang pergi berobat sendiri ke rumah sakit atau puskesmas.
“Jadi untuk konsumsi obatnya, keluarga tidak tahu, dan beliau alasan berangkat ke Ambon ini hanya dengan tujuan pengobatan matanya tetapi nasib berkata lain. Dan rencana atau kepastian pemakaman jenazah almarhumah belum tahu kepastian dimakamkan dimana?. Kita hanya tunggu kapal tiba di Ambon baru lakukan pertemuan dengan keluarga besar Alusi Bukjalim untuk mengurusi perihal ini,” tandas pihak keluarga almarhumah. (Igonala)