Para Pendeta GPM Klasis Kei Kecil & Kota Tual Desak Polisi Tuntaskan Persoalan Konflik yang Kerap Meresahkan Warga

IMG-20240904-WA0051

MediatorMalukuNews.com – Ketua Klasis Gereja Protestan Maluku (GPM) Pulau-Pulau (PP) Kei Kecil dan Kota Tual, Pendeta Iren Koljaan bersama sejumlah pendeta di wilayah pelayanan tersebut mendesak pihak kepolisan di Polres Tual dan Polres Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) segera menuntaskan persoalan konflik yang kerap terjadi di Kota Tual dan Kabupaten Malra yang dinilai meresahkan masyarakat belakangan ini.

Pernyataan sikap ini disampaikan tokoh agama tersebut secara terbuka kepada sejumlah awak media di kediamannya baru- baru ini (3/9/2024).

Koljaan sebagai memimpin umat Kristen di Kabupaten Malra dan Kota Tual menyampaikan, sebagai salah satu tokoh agama, pihaknya merasa turut bertanggung jawab mencari solusi atas sejumlah peristiwa kekerasan atau konflik antar beberapa kelompok warga yang berlarut-larut.

“Jika terjadi konflik di Kabupaten Malra, maka Kota Tual biasanya aman, juga sebaliknya. Situasi ini terus berulang tanpa ada penyelesaian yang jelas,” tegas Koljaan.

Dalam upaya mencari solusi, Koljaan bersama seluruh pendeta di wilayah tersebut bertekad mendatangi langsung pimpinan Kepolisian di dua daerah setempat untuk benar -benar serius menyikapi perihal ini agar tercipta kondusifitas keamanan di lingkungan masyarakat, terutama menjelang pesta demokrasi yang tak lama lagi terselenggara nanti.

Baca juga :   Perayaan Natal dan Tahun Baru di Kota Tual Dilalui dangan Baik, Kapolres Ucapkan Terimakasih dan Penghargaan Kepada Masyarakat, TNI-Polri dan Stakeholder

Disebutkan, pertemuan ini sekaligus bertujuan meminta kejelasan soal langkah-langkah penanganan konflik serta mendukung pihak Polres menjalankan proses hukum terhadap para pelaku, baik dalam kasus-kasus lama maupun kasus yang baru terjadi.

Koljaan menekankan pentingnya penegakan hukum tanpa pandang bulu.

Ia mendesak para pelaku konflik, termasuk yang berasal dari jemaat gereja setempat yang membuat onar supaya segera diringkus di balik terali besi untuk mempertanggungjawabkan perbuatan bersangkutan di depan hukum bila terbukti bersalah.

“Tindakan tegas ini perlu diambil agar menimbulkan efek jera dan mencegah terulangnya konflik yang sama di masa depan,” tegasnya.

Sebagai bentuk dukungan konkret, Koljaan bersama para pendeta mengunjungi Markas Polres Tual dan disambut baik Kapolres AKBP Adrian S.Y. Tuuk, serta jajaran perwira kepolisian setempat.

Dalam pertemuan tersebut, Polres Tual berkomitmen bekerja sama menuntaskan persoalan konflik yang terjadi di wilayah hukum setempat.

Sementara itu, Koljaan mengakui pihaknya belum sempat bertemu dengan Polres Malra untuk membahas langkah-langkah serupa.
Namun, ia menegaskan bakal terus menjalin kerja sama dengan pihak penegak hukum ini untuk menciptakan kedamaian di wilayah tersebut.

Baca juga :   Wali Kota Lepas Peserta Lomba Gerak Jalan Meriahkan HUT Kota Tual ke-18

Demi mengukuhkan komitmen perdamaian, Koljaan mengungkapkan pada Rabu, 4 September 2024, diadakan doa bersama di empat titik yang kerap menjadi lokasi konflik di Kabupaten Malra, yaitu di Landmark dan Pokarina.

Sementara di Kota Tual, doa bersama akan digelar di Pasar Malam dan Un Wartel.

“Kami berharap doa bersama ini menjadi awal dari perdamaian yang abadi,” tandas rohaniwan tersebut ()