Perbaiki Mutu Pendidikan Daerah, BPMP Maluku Gelar Advokasi Penyusunan Rencana Pendidikan Jangka Menengah
 
								    				
							    			MediatorMalukuNews.com_ Dalam rangka memperbaiki mutu pendidikan di Maluku, dilakukan kegiatan advokasi penyusunan perencanaan pendidikan jangka menengah daerah.
Kasubag Umum Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Maluku, Mabud Soumena sebelum memulai kegiatan baru-baru ini, dia mengawalinya dengan melayangkan pantun:
Berlayar jauh ke Pulau Seram, angin sepoi membawa damai.
Mari bersama kita berikhtiar, merancang pendidikan yang lebih baik dan ramai.
Selanjutnya, dalam sambutannya, dia katakan, advokasi penyusunan rencana jangka menengah di bidang pendidikan memiliki banyak manfaat strategis, baik bagi pemerintah daerah, satuan pendidikan, maupun masyarakat. Adapun beberapa manfaat utamanya yang perlu dimaknai bersama adalah:
1. Mendorong perencanaan yang terarah dan partisipatif Advokasi membantu memastikan proses penyusunan rencana jangka menengah (Renstra atau RPJMD bidang pendidikan) dilakukan secara terbuka, inklusif dan partisipatif dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Contoh: masyarakat, guru, kepala sekolah, komite, dan dunia usaha diajak memberikan masukan terhadap arah pembangunan pendidikan, 
2.Menjamin arah kebijakan pendidikan yang responsif dan berkelanjutan Dengan adanya advokasi yang kuat, kebijakan pendidikan yang disusun dalam rencana jangka menengah akan lebih relevan dengan kebutuhan nyata di lapangan serta mendukung kesinambungan program dari tahun ke tahun. Contoh: perencanaan penguatan literasi dan numerasi tak sekadar program tahunan, tapi bagian dari target jangka menengah,
3. Meningkatkan komitmen dan dukungan politik advokasi yang baik dapat membangun kesadaran dan komitmen dari pemangku kebijakan, termasuk legislatif dan eksekutif, agar lebih peduli dan memberi prioritas pada sektor pendidikan dalam kebijakan anggaran dan regulasi. Contoh: DPRD lebih memahami pentingnya anggaran pendidikan dan tidak asal potong program penting, 4.Meningkatkan alokasi dan efektivitas anggaran Perencanaan yang dikawal dengan advokasi membuat alokasi anggaran pendidikan menjadi lebih tepat sasaran, berdasarkan kebutuhan yang sudah diidentifikasi secara akurat. Contoh: anggaran difokuskan untuk peningkatan kapasitas guru, infrastruktur prioritas, atau digitalisasi pembelajaran, 
5. Menumbuhkan kepedulian dan kepemilikan bersama advokasi membuat masyarakat merasa memiliki rencana pendidikan tersebut karena mereka ikut berkontribusi sejak awal proses penyusunannya. Ini akan berdampak pada dukungan dan pengawasan yang lebih baik terhadap implementasi program. Contoh: masyarakat ikut memantau pembangunan sekolah atau pengadaan buku,
6.Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pemerintah
Ketika advokasi mendorong adanya pelibatan publik, maka proses perencanaan menjadi lebih transparan dan pemerintah daerah atau dinas pendidikan akan lebih bertanggung jawab terhadap pelaksanaan dan capaian target rencana tersebut.

Menurutnya, kegiatan ini menjadi momen penting untuk menyatukan visi, menyelaraskan program, dan memastikan bahwa rencana kita berpijak pada data, kebutuhan riil, dan harapan masyarakat.
Menanam jagung di ladang luas,
Disiram hujan tumbuh berjajar.
“Mari susun rencana yang jelas, agar masa depan anak bangsa kian terajar. Kita semua hadir di sini bukan sekadar untuk menyusun dokumen, tetapi menanam benih perubahan.
Setiap program yang kita rancang hari ini merupakan bentuk tanggung jawab kita membuka jalan pendidikan lebih bermutu, inklusif, dan berkelanjutan,” tandasnya.
“Kalau mau kelapa, panjat-lah pohon.
Kalau mau berhasil, jangan cepat bosan.Bersama kita bangun perencanaan, untuk pendidikan yang penuh harapan. Akhir kata, saya mengajak seluruh peserta aktif berdiskusi untuk berbagi pengalaman, dan membuka ruang kolaborasi. Mari jadikan kegiatan ini sebagai langkah nyata menuju perbaikan mutu pendidikan di daerah julukan bumi raja-raja tercinta ini. Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, kegiatan Pendampingan/Advokasi Penyusunan Perencanaan Pendidikan Jangka Menengah Daerah secara resmi saya nyatakan dibuka.
Burung nuri hinggap di dahan, suara merdu menghibur hati. Mari kita sambut masa depan, dengan perencanaan yang penuh arti,” tutup kasubag BPMP Maluku ini dengan pantun-nya.
Diketahui, hadir dalam kegiatan ini selain para peserta kegiatan tersebut, dan para tim pendamping, turut hadir pula pimpinan Dinas Pendidikan Provinsi Maluku atau yang mewakili, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), para perencana dan pemangku kepentingan pendidikan di daerah, serta rekan-rekan dari BPMP Provinsi Maluku. (Mon Bat)
