Potensi Kopra di SBB Menjanjikan, Tiap Panen Petani Jual Satu Ton

IMG-20251029-WA0054

MediatorMalukuNews.com_ Melimpahnya Sumber Daya Alam (SDA) di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) menarik minat pedagang pengepul hasil bumi untuk membuka usaha di daerah ini. Dimana untuk mengembangkan bisnisnya, mereka melakukan transaksi usaha dengan cara membeli hasil bumi para petani, salah satunya adalah para pedagang pengepul hasil kopra.

Di tepi jalan Trans Seram, di Desa Piru, tepatnya di depan Gedung Hatutelu, hadir sebuah gudang besar tempat penimbangan kopra yang dimiliki seorang pedagang yang bernama Sularso (50).

Saat ditemui mediatormalukunews.com belum lama ini (26/10/2025), pria asal Padang itu mengungkapkan sudah merintis usahanya sejak tiga tahun silam yakni tahun 2023.

Pria yang akrab disapa Larso ini menyatakan harga kopra saat ini fluktuatif, tergantung permintaan dari Surabaya. Kata dia, untuk harga tertinggi kopra yang pernah dicapai adalah Rp.24 ribu per kilo untuk harga Surabaya, sementara di SBB Rp 21 ribu. namun untuk saat ini harga adalah Rp 16 ribu per kilo.

Larso menjelaskan, Untuk standar kopra yang dijual ke pengepul itu syaratnya kering, dengan kadar air 4% meski tidak ada alat khusus untuk mengukurnya tetapi dari penampakan fisik kopra, pengusaha itu bisa mengetahui kondisinya.

Baca juga :   Putus Mata Rantai Percaloan Adminduk di Disdukcapil SBB, Kadis: Kita Tindak Bila Ada 'Main Mata'

Menurutnya, adapun jumlah kopra yang sering dibawa Petani kepadanya adalah satu Ton, yang dibawa dengan mobil pick up. Sementara yang eceran biasanya dibawa petani dengan karung 10 kilo-an untuk harga yang eceran itu lebih murah Rp 1000 dari yang berjumlah ton.

Untuk Petani yang biasa menjual hasil kopranya ke Gudang miliknya lebih didominasi oleh Petani dari Kecamatan Taniwel dibandingkan Kairatu. Pasalnya, di Kecamatan Kairatu banyak juga pedagang pengepul hasil kopra.

Untuk pengiriman hasil kopra ini ke Surabaya biasanya lewat pelabuhan Ambon, kalau lewat tol laut itu satu bulan sekali.

Larso berharap dengan dibangunnya Maluku Integrated Port di Desa Kamal maka pengiriman komoditi kopra ke Surabaya semakin sering.

Lelaki ini menandaskan, keunggulan dari tempat usahanya adalah memiliki gudang penyimpanan yang besar, mudah dijangkau dan tempatnya menetap tidak berpindah – pindah.( Nicko Kastanja)