Polres Tual Tetap Tindaklanjuti Insiden Desa Ngadi, Keluarga Korban, Tokoh Agama, Tokoh Adat Diminta Bantu Redam Situasi
MediatorMalukuNews.com_ Kapolres Tual AKBP Adrian S.Y. Tuuk menegaskan, pihak kepolisian tetap menindaklanjuti secara hukum insiden di Desa Ngadi -Tual yang buntutnya terjadi pembakaran pasca kematian seorang pemuda berinisial NB di wilayah kerjanya belum lama ini. Sembari meminta pihak keluarga korban, tokoh agama, tokoh adat dapat membantu pihaknya untuk meredam situasi masyarakat sehingga proses hukum tetap berjalan untuk oknum -oknum warga yang terlibat dalam insiden naas tersebut.
“Sangat disayangkan atas kejadian di desa Ngadi. Saya pribadi sangat menyesalkan hal tersebut. Dalam situasi tadi terjadi juga pembakaran — Hal ini tentu tidak dapat dibenarkan dengan alasan apa pun,” ujar Kapolres saat bertemu keluarga korban, baru -baru ini (10/10/2025).
Dalam pertemuan tersebut, Kapolres menyampaikan keprihatinannya atas peristiwa yang terjadi. Ia menilai tindakan pembakaran tak dapat dibenarkan dengan alasan apa pun.
Menurut perwira polri berangkat dua melati ini, Polres Tual telah bergerak cepat dan mengamankan sejumlah pelaku yang diduga terlibat dalam insiden tersebut.
Ia menegaskan, proses hukum tetap akan berjalan bagi siapa pun yang terbukti melakukan tindakan yang melanggar hukum.
“Kami berharap ada kerja sama dan dukungan dari pihak keluarga agar masalah ini bisa diselesaikan di sini, tidak berlarut-larut. Namun, apabila sudah terjadi pelanggaran hukum, maka proses hukum akan tetap berjalan. Kami akan mencari dan menangkap para pelaku yang terlibat pembakaran,” ujarnya.
Lebih lanjut, Kapolres mengimbau seluruh pihak di kota julukan ‘maren’ itu, terutama keluarga pihak korban dapat membantu menciptakan suasana kondusif demi menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Kota Tual.
“Kami sudah dapat menahan para pelaku yang bertanggung jawab, agar tidak menimbulkan masalah baru. Saya meminta keluarga korban untuk mendukung dan membantu kami dalam penanganan kasus ini,” harapnya.

Dalam kesempatan yang sama, pimpinan Polres Tual ini pun menyampaikan pesan Wali Kota Tual yang menginginkan agar Kota Tual menjadi contoh daerah yang menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi.
Ia menyesalkan bahwa peristiwa seperti ini justru mencoreng citra kota spritual yang dikenal damai tersebut.
“Pak Wali Kota sesuai dengan program ingin kota ini dijadikan salah satu contoh kabupaten atau kota yang tingkat toleransinya tinggi di Indonesia. Tapi hal-hal kecil seperti ini dapat mencoreng nama baik kota Tual,” kata Kapolres.
Ia menambahkan, pihak kepolisian telah mengantongi identitas para pelaku pembakaran, namun tetap membuka ruang bagi mereka yang bersikap kooperatif untuk menyerahkan diri dan menyelesaikan masalah secara baik-baik.
“Kalau mereka datang dengan baik, tentu langkah yang diambil akan berbeda. Tapi kalau tidak kooperatif, prosesnya akan berjalan sesuai ketentuan,” ujarnya menegaskan.
Menutup pernyataannya, AKBP Adrian berharap seluruh masyarakat mampu menjaga ketenangan dan kedamaian ‘fangnanan ain ni ain’ dan tak mudah terprovokasi oleh situasi dimaksud.
“Saya rasa cukup sampai di sini. Tolong juga sampaikan kepada pihak lain agar siapa pun yang terlibat dapat menyerahkan diri dan mencoba memperbaiki keadaan,” pungkas Kapolres Tual. ()
